![]() |
Liga Champions |
Semifinal pertama akan dibuka dengan partai Bayern Munich kontra Barcelona, Rabu (24/4) dini hari nanti WIB. Duel ini dipastikan menarik, karena banyak yang menilai, kedua tim memiliki komposisi pemain yang seimbang.
Barca seperti kita ketahui menerapkan strategi tiki-taka sebagai senjata andalan mereka. Dengan trio Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Lionel Messi (kabarnya sudah pulih dan siap tempur) yang jadi motor tim, El Barca diprediksi bakal mendominasi laga (penguasaan bola), meski bermain di Allianz, markas Bayern.
Sementara itu, Bayern juga dikenal sebagai tim yang mengandalkan kolektivitas. Dengan permainan cepat ala Jerman yang dimotori Franck Ribery, Arjen Robben atau Bastian Schweinsteiger serta dipadukan dengan umpan-umpan silang dan lambung yang memanjakan ‘menara’ mereka di depan yakni Mario Mandzukic atau Mario Gomez, FC Hollywood siap menebar ancaman buat Barca yang memang lemah dalam mengantisipasi bola udara.
Bayern harus tampil menekan jika ingin mengikuti jejak tim-tim seperti AC Milan dan Paris Saint Germain yang mampu membuat Barca kesulitan saat bermain tandang. Skuad arahan Jupp Heynckes harus bisa mendapatkan modal yang cukup jika tidak ingin menderita saat melakoni leg kedua di Camp Nou, sepekan berselang.
Bayern punya modal untuk melakukan itu, mengingat rekor mereka yang sukses memetik 11 kemenangan dari 13 laga kandang. Mereka juga didukung rekor apik di mana hanya kalah sekali dari 20 kali pertemuan kontra tim Spanyol. Terakhir, rival Barca, Real Madrid yang jadi korban Bayern di semifinal musim lalu.
Namun, Blaugrana juga punya rekor yang tak kalah mentereng. Meski rekor tandang mereka kurang baik di musim ini, jika menilik rekor mereka menghadapi klub Jerman, Bayern harus waspada. Dalam delapan kali tandang ke Negeri Bavaria, El Barca tak pernah pulang dengan kepala tertunduk. Terakhir kali bertandang ke Allianz pada musim 2008/2009 lalu, Barca pulang dengan kemenangan 2-0.
Jadi, mungkin yang akan jadi kunci di pertandingan ini adalah fokus dan disiplin. Siapa yang mampu menjaga konsentrasi dan bermain disiplin dalam menerapkan strategi pelatih selama 90 menit, punya kans lebih besar untuk menang.